Musim semi di Jepang identik dengan mekarnya bunga Sakura.
Seiring dengan bunga-bunga yang bermekaran, penduduk Jepang pun
berdatangan ke taman-taman untuk menyaksikannya sambil piknik. Piknik
asyik melihat bunga Sakura ini disebut hanami.
Hanami berasal dari kata Hana Wo Miru yang artinya melihat bunga, lebih spesifiknya adalah melihat bunga Sakura yang bermekaran. Masyarakat Jepang menjadikan hanami
sebagai rutinitas wajib mereka setiap tahunnya. Kebiasaan yang sudah
bertahan selama berabad-abad ini ternyata diadaptasi dari tradisi
raja-rajai Dinasti Tang, Cina, yang gemar menanam pohon plum (Ume) di
istana mereka. Para bangsawan Jepang pun mengikuti kebiasaan tersebut,
tapi pada abad ke-8, obyek bunga yang dinikmati perlahan berganti
menjadi bunga Sakura.
Saat hanami berlangsung, jangan heran saat kamu
melihat masyarakat Jepang tumpah ruah di taman-taman yang tertanam bunga
Sakura. Mereka akan menggelar tikar plastik, menyajikan dango (kue khas Jepang berbentuk bulat kecil yang terbuat dari tepung beras), bento (bekal yang berisi nasi dan lauk-pauk) dan sake
(minuman keras khas Jepang), di bawah pohon Sakura. Sembari menikmati
bekal, mereka akan bernyanyi, menari, bersenda gurau atau sekedar duduk
menikmati indahnya Sakura.